Saat kamu mendengar kata "JAYAPURA" Apa yang terlintas dibenak fikiran kamu???Aku tahu jawaban kamu. Pasti untuk sebagian orang menganggap Jayapura adalah "Kota Terpencil" yang didiami oleh suku primitif dan sering perang suku. Memang kebiasaan hidup di Tangerang membuat otakku juga berfikir seperti itu. Sebenarnya apa yang digambarkan tentang Jayapura di Televisi sangat subyektif. yang ditonjolkan hanya kebudayaan primitif. Sebenarnya tidak 100% benar semua. Kebudayaan di Jayapura menurut saya sudah cukup modern. Kalo dibandingkan dengan kota di Jawa Timur seperti Kota Jember. 
 
Pertama menginjakkan kaki di Tanah papua pada tanggal 7 Desember 2010 di Bandara Timika saat transit. Sebenarnya kami bertiga (aku, hendrik, dan agung) tidak boleh turun dari pesawat, karena transit hanya 30 menit. tapi larangan pramugari untuk tidak turun dari pesawat aku hiraukan begitu saja. Rasa ingin tahu kami mengalahkan segalanya. Gambar di atas adalah gambar Bandara di Timika. Setelah puas mengambil foto dan menghirup udara papua pertama kali, kita segera naik pesawat. Karena petugas AMC (Apron Movement Control) menegur kami untuk segera naik ke pesawat.


Dari atas pesawat kami bisa leluasa melihat pemandangan tanah Papua,  karena pesawat kami terbang rendah Indah sekali ciptaan Tuhan yang tidak terkitra ini.. Sayangnya aku tidak bisa mengambil gambar dari atas pesawat. (sesuai peraturan keamanan penerbangan, tidak boleh menghidupkan barang elektronik di atas pesawat karena bisa mengganggu sistem navigasi pesawat. Selain itu cahaya/blitz Kamera dapat menimbulkan percikan api). Setelah 30 menit mengudara akhirnya kami sampai juga di Bandara Sentani Jayapura. "Wow" kata itu yang pertama kali keluar dari mulutku. Sangat menajubkan, aku terperangah melihat bangunan yang ada di Bandara Sentani. Kebudayaan khas Papua sangat menonjol dibalik sentuhan modernnya. (lihat gambar di atas).

Aku ingin membawamu kesini menemani sisa hidupku.
Aku ingin hidup bersamamu selamanya



to my honey. Thya Eka Agustianti